INC dan ICPC Jakarta 2019 - Quantasaurus Tiguerra
2019-11-01 | Last updated: 2025-08-02
24 min read
Jadi seperti biasanya (baru pertama kali padahal xD), aku bakal ngeblog tentang INC dan ICPC Jakarta 2019. Isinya paling seperti biasa ada perkenalan tim, kegiatan saat lomba dan tentu saja rant. Silahkan dinikmati.
Sebelumnya, aku akan coba cerita sedikit soal seleksi tim inti UI buat mengikuti ICPC regional luar (walaupun yang bakal dibahas disini cuma regional Jakarta tapi pemilihan timnya dari seleksi ini). Yah, jadi seleksi tim inti itu adalah tim-tim yang bakal menjadi tim "inti" buat UI yang bakal mengikuti regional luar. Dari sekian banyak orang bakal ada 15 orang yang kepilih dan dibentuk menjadi 5 tim. Seleksi tim intinya sendiri terdiri dari berbagai tahapan/kontes. Konte pendek, dikasih 5 soal kerjakan dalam waktu 150 menit. Kontes ini diadakan di lab Fasilkom UI dan oleh karena itu, banyak orang yang sering ikut kontes ini? Kenapa? Karena ada kolonel.

Waktu saya ajak mahasiswa ke luar negeri buat ICPC, kalo ditanya "mau makan apa?" jawabnya pasti KFC karena ga bisa makan makanan lain. Maka itu saya selalu nyediain KFC sebagai konsumsi.
-Pak Denny, Coach CP UI
Selain kontes pendek, ada juga kontes panjang. Untuk kontes panjang ini disediakan waktu 1 minggu untuk mengerjakan beberapa soal dengan tingkat kesulitan menengah hingga sulit. Tujuan dari kontes ini adalah belajar untuk solve soal-soal yang bakal menjadi tie breaker di kontes. Selain itu, juga diwajibkan untuk mengikuti kontes-kontes Codeforces tertentu, tujuannya? tentu saja nurunin rating latihan.
Tahun ini berbeda dengan tahun lalu, kita diberikan form preferensi anggota mana yang pengen dijadikan tim. Dengan pertimbangan ke-toxic-an ku akhirnya, terpilihlah orang-orang yang setim sama aku. Pada awalnya aku kira mereka yang harus sabar menghadapi aku. Ternyata aku salah, akulah yang harus sabar :". Oh ya bagi yang belum tau anggota timnya ada aku, Kezia, dan Hocky.
Setelah berhasil mendapatkan tim, kita akan menuju ke hal yang paling susah. Apa itu? jeng jeng jeng. Mencari nama tim! Berbeda dengan tahun lalu yang gampang nyari nama tim, tinggal nambahin versi doang. Tahun ini harus ada ide baru. Nama-nama yang keren. Karena dari beberapa kontes yang aku ikutin, aku merasa nama-nama timku keren. Nama-nama timku dulu ada Bersaw, Bersaw Reborn, 色魔噶神句啊热, dan yang baru-baru ini Prajurit Kolonel Sanders. Jadinya kalo namanya ga keren, aku ga sreg.
Sebelumnya, timku sama timnya Norman yang bakal bertanding di ICPC Kuala Lumpur. Tapi karena paspor Kak Hasan belum jadi, akhirnya dipindahkan timnya, jadinya yang kuala lumpur bareng tim Kak Hasan. Sebelum dipindahin, Norman (dan Galang secara tidak langsung) menyarankan untuk menggunakan nama tim Saling Membutuhkan. Tentu saja kami memilih tidak menggunakannya. Untuk yang pengen mengerti konteksnya, bisa coba cari arti nama tim tersebut di Bahasa Melayu.
Setelah rembuk yang panjang bersama tim, akhirnya kami berhasil mendapatkan nama tim yang lumayan bagus. Quantasaurus Tigris. Untuk definisinya sendiri sedikit inside mungkin, jadi nama angkatan 2018 di Fasilkom UI itu Quanta, 2019 itu Maung dan 2017 itu Tarung. Mungkin bagi yang belum tau juga, kalo aku itu angkatan Tarung, Kezia itu angkatan Quanta, dan Hocky itu angkatan Maung. Balik ke Quantasaurus Tigris, Quantasaurus bagian Quantanya dan Tigris bagian dari Maungnya. Terus sekarang bagaimana menyisipkan Tarung dengan baik ke nama tersebut. Setelah diskusi lagi, akhirnya nemu nama yang keren yang akhirnya menjadi nama tim sekarang yaitu Quantasaurus Tiguerra. Bagaimana nama Tarung dan Maung tersisip, untuk Quanta kan masih sama di Quantasaurus. Untuk Maung, di bagian Tiguer yang terdengar seperti Tiger dan untuk Tarung pada bagian Guerra yang berarti perang (seperti Tarung). Akhirnya selesai deh untuk pemilihan nama tim.

Setelah nama tim didapatkan dan sudah mendaftarkan diri di INC. Sekarang saatnya latihan tim. Untungnya timku latihannya bisa konsisten walau waktunya ga terlalu bagus jadinya biasa latihan cuma 4 jam terus lanjut upsolving karena lab di UI tutup jam 10 malam. Akhirnya cita-citaku tercapai, bisa makan latihan tiap minggu (Kalo latihan bisa direimburse makannya).
Karena waktu penetapan tim inti sampai kontes INC hanya sekitar 1 mingguan, tim kami cuma bisa latihan 1 kali. Dan bahkan di latihan itu (pake kontes gym) dibantai sama Yoga seorang. Jadinya ada 1 kontes yang yoga pernah kerjain sendiri virtual, terus 4 tim inti lainnya (selain tim Yoga) virtual juga kontes itu terus keempat tim inti standings akhirnya di bawah Yoga seorang :'). Yoga Imba. Tapi saat latihan perdana sepertinya hasilnya baik-baik saja kecuali part "Rey nafsu submit mulu walau udah tau WA."
Kontes INC mulainya hari Minggu, 6 Oktober 2019, tim UI ngerjainnya kebanyakan di Lab Fasilkom. Kontes INCnya mulai jam 10. Sudah jadi kebiasaan buatku kalo sebelum kontes harus ngerjain kontes-kontes lain (khasiatnya ga ada sih, ga terasa :( tapi udah jadi kebiasaan aja). Iseng buat ngerjain soal INC tahun 2014.
Aku sama Hocky udah di lab dari pukul 9.30, mendekati kontes mulai sekitar 9.50, Kezia masih ga terlihat batang hidungnya. Segala kemungkinan terburuk sudah terpkirkan. Apakah kezia mungkin ketiduran atau ...

Setelah sekitar 3 menit kontes dimulai. Akhirnya Kezia datang juga. Untunglah. Selama 3 menit itu, aku berhasil submit soal A. Tapi kok masih pending lama banget. Tim-tim lain sudah ke grade nilainya. Aku sampe klarif 2 kali buat nanyain ini doang, dasar aku ga sabaran ya. Setelah sekitar menit ke-9, akhirnya submisinya ke grade dan AC - A. Three Points for a Win. Jelas karena itu soal paling gampangnya. Setelah itu lihat kalo tim-tim lain juga udah AC-in soal-soal gampang lainnya. Terus dibagilah dikerjain sama tim. Aku ngerjain F, Hocky ngerjain I, dan Kezia ngerjain K. Setelah itu AC ketiganya, AC - F. Presidential Game, AC - I. Frequent Alphabet, dan AC - K. Odd GCD Matching. Setelah itu aku coba ngerjain soal B yang sebelumnya udah kubaca karena udah ada yang AC. Kezia ngerjain soal M. dan Hocky kerjain soal H. Karena D soalnya tinggal kopas citsit doang, beberapa menit langsung selesai, ternyata Kezia juga udah selesai soal M. Jadi AC - M. Go To Goal, dan AC - D. Healthy Lifestyle.
Ketika semua soal yang gampang banget sudah AC. Baru mulai bagi tugas. Aku sama Kezia ngerjain soal B. Sedangkan Hocky sih nyobain soal H sendirian. Setelah mikirin, dan suruh Kezia yang ngoding karena soalnya DP, akhirnya AC - B. Door of the Ancient. Tapi sebelum itu ternyata Hocky juga udah berhasil menyelesaikan soal H dan juga first solve. AC - H. Collecting Apples.
Satu jam lebih udah berlalu. Sekarang gantian untuk posisi ngodingnya. Kali ini jadi Hocky sama Kezia yang diskusi bareng soal E karena udah ada tim yang AC. Aku cuma iseng-iseng bilang kayaknya bisa dikerjain pake sqrt terus ternyata Hocky dapat solusi sqrt nya. Ternyata kadang sembarang ngomong menghasilkan hasil yang bagus juga ya. Aku sendirian ngerjain soal C. Kebetulan soal C struktur data juga dan tipe-tipe soal kesukaanku. Tapi waktu itu rada goblok yang harusnya bisa dicompress pake teknik gampang-gampang malah pake Dyanmic Segment Tree. Setelah ngebug karena kelupaan kasus, akhirnya AC. AC - C. Jumping Stones. Yah ternyata first solve nya udah dimaling sama Maling AC dulu jadinya ga first solve (dan ga second juga). Setelah itu Hocky masih ngoding E, Kezia baca soal L, gantian lagi pairingnya jadi aku sama Kezia bahas soal L. Ga lama kemudian Hocky AC soal E, AC - E. Shortsighted .Aku masih bahas soal L sama Kezia dan Hocky milih unuk baca soal lain. Terus ternyata soal L itu tipe soal-soal yang jijik gitu ngodingnya. Setelah nemuin idenya yang rada ribet ngodingnya. Terus aku sama Kezia ga mau ngoding. Terus tiba ke kesepakatan kalo aku ga mau ngoding bagian nyari cyclenya, sisanya aku mau ngodingnya. Jadinya Kezia yang ngoding bagian nyari cyclenya. Aku yang ngoding sisanya.
Karena laptopku lagi rusak pas kontes jalan (rusaknya udah kepredict gitu, untungnya itu udah bagian akhir kontes). Jadinya pas Kezia ngoding, aku ya sambil ngoding di kerta, mikirin kira-kira gimana bikin kodingannya. Karena soal L ini emang soal-soal yang implementasinya sangat menjijikkan. Setelah Kezia selesai ngoding bagian dia, giliran aku yang ngoding bagianku di laptop dia. Setelah selesai dan ngetes sample TC yang super lemah. Submit terus dapat WA. Jelas ga mungkin one shot AC. Aku tanya Kezia dong, "Kez, yakin solusimu udah benar?", Kezia dengan percaya diri dong jawab "Bukannya ini cuma nyari cycle biasa doang ya." Aku percaya-percaya aja jadi ga kuperiksa kodingannya. Terus setelah nemu bug di kodinganku beberapa kali dan ternyata WA. Akhirnya Hocky turun tangan karena ga dapat ide di soal-soal lain yang udah dibahas.
Hocky baca semua kodingan dari atas sampai bawah. Terus tiba-tiba Hocky menemukan sesuatu di kodingan Kezia. Ini fungsi yang dilihat Hocky, coba cari bug nya.

Nemu? Yak dfs(pos+1). Setelah itu diperbaiki, submit terus AC - L. Sending Blessings. Akhirnya tiba di pelajaran pertamaku yaitu:
Jangan pernah percaya langsung sama kodingan siapapun termasuk teman setim.
Padahal aku sudah sepercaya itu sama kodingan Kezia. Terus ternyata aku ditipu :(.
Setelah soal L AC, tersisa 2 soal. Terus karena bingung mau milih solve soal yang mana, akhirnya di-decide dengan coin toss terus dapatnya soal G. Jadinya kami bertiga mikirin soal G tapi sampai akhir ga dapat sama sekal. Hasil akhir yang bagus, ini pertama kalinya aku menang INC dan langsung juara 2. Time tim kami lumayan bagus kalo dilihat. Setidaknya berbeda dengan hari sebelumnya yang merupakan penyisihan gemastik dimana aku retad submit lebih dari 10 kali WA. Terus 10 menit terakhir baru AC.
Di INC ini terasa banget kolaborasi timnya pas banget. Rasanya bisa saling melengkapi kekurangan satu sama lain. Tapi tentu aja ga bisa senang terlalu lama karena masih ada ICPC Jakarta yang harus dihadapi. Di INC ini juga aku rada bisa nahan submisi. Tim kami penalty nya bagus. Padahal Reynaldo sama penalty yang bagus itu kayak ga bisa disatuin.

Sebelum mulai masuk ke ICPCnya, aku ingin kasih tau 1 hal dulu. Jadi selain ICPC Jakarta, ada lomba lain juga namanya Gemastik, diselenggarakan kemenristekdikti. Poin pentingnya adalah kontes ini tabrakan dengan Practice Session ICPC yang mana harus diikuti sama semua anggota dalam tim apabila ingin ikut. Jadinya beberapa tim inti jadinya tidak mengikuti ICPC Jakarta (ikut, tapi mirror). Tapi timku akhirnya memilih ICPC Jakarta.
Ok, untuk mempersingkat cerita. Langsung ke ICPC Jakartanya. Sebenarnya hal yang paling menakutkan di ICPC Jakarta salah satunya adalah bangun pagi. Tim UI sendiri akan berangkat sekitar pukul 6 dari UI menggunakan Bus. Untuk Practice Session ga terlalu cemas ga bisa bangun pagi, karena masih ada Ucup yang bantu bangunin. Jadinya aman-aman aja. Aku milih untuk pergi ke ICPC pake Bus, sedangkan Ucup lebih prefer pake kereta, kayaknya Ucup mabuk kendaraan(?) entahlah wkwk.
Pagi harinya tiba di UI pas tiba di UI langsung dikasih tau ga boleh pakai sandal. Akibat sekip baca peraturan. Mau balik tap takut ga sempat, jadinya nitip Fairuzi buat bawain sepatu. Thanks iz, ga salah bikin kamu jadi Hampir Menang CPC. Jadinya untuk sepatu aman. Bus yang datang ternyata bus yang rada kecil, pas-pasan kecuali kak Endra terpaksa harus duduk di pintu tangga.
Di tengah perjalanan di bus, karena matahari sepertinya sudah lebih menampakkan diri, perut sudah mulai berbunyi. Terus baru sadar kalau ga disediakan sarapan di hari Practice Session. Sial, sepertinya bakal kelaparan sampai siang. Oh ya, dari UI sendiri saat naik Bus, ada 2 orang yang tidak naik karena tidak ada kabar (Windi dan Ridho), kayaknya mereka berdua ketiduran.
Setelah sampai di binus hal yang pertama kulakukan adalah bersembunyi, seperti yang kubilang karena aku ga bawa sepatu dan sepatunya ada di Fairuzi yang udah di dalam gedung. Setelah masuk gedung dan mendapatkan sepatu dari Fairuzi, tim kami langsung daftar ulang. Dikasih 4 tas, 4 nametag (3 + 1 punya Pak Denny). Setelah itu seperti biasa langsung ganti baju. Terus foto tim.
Balik dikit ke maskot, jadi maskot tim kami ada 3 sesuai nama angkatan masing-masing, Quanta untuk Quantasaurus (oh iya, gw lupa ceritain ini di bagian atas, kalo nama Quanta terinspirasi dari Quantasaurus Rex, kalo gatau itu apa googling aja) makanya ada boneka dinousaurus yang namanya Tepi (baca tappy) dan untuk yang Maung ada harimau dengan nama Fugi. Terus untuk Tarung adanya pedang minecraft. Itu awalnya malah mau pake pedang lightsaber tapi ga kebayang sih bakal sekacau apa wkwk.
Pas registrasi juga ketemu Kak Ayaz, Kak Prabowo, dan Lungsin buat kukasih baju Compfest karena mereka bertiga udah jadi tester, tapi karena udah ada beberapa baju yang sebelumnya kukasih nitip Ucup pas pelatihan ICPC tapi salah ukuran, jadinya yang kukasih cuma Kak Prabowo doang karena Lungsin sepertinya ok dengan ukuran yang salah.
Selain itu tim kami masih nongkrong di luar bareng tim UI lain karena kasihan Ridho dan Windi belum datang, jadi kedua tim yang anggotanya mereka ga bisa masuk. Walau pada akhirnya ditinggalin juga karena udah disuruh masuk. Pas udah masuk, ga lama dipanggil panitia, ternyata ngurus masalah INC.
Setelah itu kegiatan di hari pertama biasa, ada Technical Talk dari Tiket yang rasanya sepi banget, terus ada perkenalan nama tim yang menurutku ga seru yang bawain, padahal bagian perkenalan nama tim adalah hal yang lucu dan bisa dieksplor. Seteelah itu ada technical briefing yang sudah bosen dengarnya jadi bisa diskip.
Setelah itu, makan siang dan ternyata tempat makan siangnya beda :O, sudah ga di lantai 8 lagi. Tempat makan siangnya jadi terasa lebih sempit, lebih mewah tempat makan panitianya, padahal menurutku kalo aja tempat makan panitia ama peserta ditukar mungkin bisa lebih baik. Beberapa alasan, alasan pertama tempat makan panitia lebih luas. Alasan kedua, peserta bisa liatin panitia (rasanya aneh aja). Tempat makannya jadi di lantai 3 dan setiap makan hampir selalu ga dapat kebagian kursi duduk.
Makan siang ketemu DA juga terus bicara-bicara dan sedih juga karena Indra ga datang, gara-gara ada anggota timnya yang ikut gemastik yang ga bisa ikut ICPC juga. Padahal bisa foto Team Bersaw full team.
Setelah makan siang yang mana merupakan tujuan ikut ICPC Jakarta, kita langsung ke pokok inti dari hari ini yaitu Practice Session. Pas Practice Session dikasih 4 soal. Baca soal A, intinya nyari min, max, sum dari bilangan double. Hocky bilang ini harus dijadiin long long biar ga kena precision error, setelah ngoding hampir 15 menit berdarah-darah untuk selalu keep dia di double yang masih bisa overflow. Liat udah banyak yang AC, aku bilang udah ngoding langsung di double aja, udah banyak yang AC pasti gampang. Setelah pake double langsung AC. Waktu berharga :'(.
Setelah itu aku baca soal B, ah ini soal ICPC tahun lalu, aku coba mikirin lagi karena garis besar idenya aku masih ingat, tapi bagian-bagian tricknya rada lupa. Terus Hocky baca C, walau aku udah baca sekilas C, Hocky langsung ngomong ini fix pake slope, fix pake slope langsung kubilang ga weh. Ga mungkin pake slope. Aku ngoding B dulu terus kena WA-WA karena kebodohan-kebodohan. Terus setelah AC, akhirnya Hocky udah kepikiran solusi binser nya. Tiba ke pelajaran keduaku.
Jangan kasih hocky soal mudah, nanti dipersusah :(
Saat Hocky lagi ngoding C, baca soal D, terus langsung bilang ke Kezia, "Kez, Kez, ini soal OSN bukan sih, fix ini soal OSN, mengadakan pesta, kamu masih ingat ga solusinya kez?", "Ga". Hmm, sepertinya sudah lupa. Yang kuingat dari soal ini sih bagian bagi-bagi jadi dua bagiannya, karena itu yang pentingnya, tapi kalo detil ngodingnya dan bagi-bagi kasusnya lupa dan harus di-figure out lagi. Oh ya buat yang gatau, itu soal OSN di tahun aku sama Kezia jadi SC.
Setelah Hocky AC soal C dengan melakukan fix bug yang ga diketahui (kayaknya karena lupa hapus debug deh ini pas submit :(), aku suruh Hocky buat bikin alog Mutrix Multiplication. Kenapa gitu? Gatau, aku mencoba berpikir mungkin kalo testing timelimit pake algo Matrix Multiplication sepertinya hasilnya akurat. Karena algonya N^3 secara penuh (ga ada optimasi kecil-kecilan) jadi bisa mendapatkan banyak operasi juga dari menghitung ini. Setelah dilakukan testing didapatkan banyak operasi sekitar 2 * 10^8. Oh ya, selain itu tidak lupa juga klarifikasi mengenai dokumentasi ditaruh dimana karena siapa yang tau.
Aku masih struggling ngerjain soal D, karena udah ngoding, tapi ngebug. Verdict awal-awal adalah TLE, tapi bingung kenapa bisa TLE padahal ga bikin operasi berat. Ternyata karena aku lupa output banyak elemen yang ingin dikeluarkan saat print pertanyaanya ke soal. Setelah Fix itu masih WA terus dan akhrinya ga AC sama sekali soal itu. Masih bingung salahnya dimana padahal kodingannya udah benar-benar aja sampai akhirnya hasil print kodenya dibawa pulang biar bisa di-debug. Sedih dong, 2 SC ga bisa ngerjain soal itu wkwk.
Sudah 3 tahun ICPC, ternyata masih sama dengan 2 tahun sebelumnya bahkan sampe OSN, kalo ga akan pernah bisa AC semua soal di practice session, sepertinya aku dan practice session ada masalah ya. Selesai kontes, keluar ruangan terus ketemu sama juri-juri lain, terus diledekin karena ga AC soalnya. Terus dikasih tau juga (udah lupa aku) kalo yang bikin communicator nya ternyata aku. Padahal tengah kontes, gara-gara kena TLE itu, aku udah hampir klarif dong bilang ini communicator nya salah. Untung ga jadi klarif gitu wew.
Setelah itu Tim UI balik naik bus, sedangkan aku masih ada urusan di Jakarta jadi ga balik dulu. Sekitar 1 jam nongkrong di Gulu-gulu dekat Binus, sambi bingung baca kodingan tadi ngebugnya dimana, akhirnya baru sadar kalo emang ada kasus yang belum ke-handle, sad :(.
Setelah itu, baru balik sampai Depok sekitar jam 11, dan baru tidur jam 1 karena ada tugas yang harus dikerjakan. Terus, aku takut banget ga bisa bangun karena udah ga ada Ucup. Ucup nginap di Hotel dekat Binus biar bangunnya bisa lebih telat katanya. Aku sampe kasih tau nomor kamarku incase aku ga bisa bangun, untungnya jam 4an udah bangun.
Sudah jadi kebiasaan sebelum kontes, kalo harus ngerjain soal-soal gampang dulu sebelum kontes. Setelah beres-beres dan mandi dkk. Aku buka laptop untuk coba ngerjain soal gampang. Ada kontes div 3 baru-baru ini. Coba ngerjain soal A. Submit. WA. Pertanda buruk sepertinya soal div 3 A aja WA :( yang adalah malah jatuhin mental.

Setelah mastiin semua udah siap termasuk sudah pake sepatu. Aku berangkat ke UI. Di UI, ketemu Hocky pake masker. Terus kayak aku sama Hocky lebih banyak diamnya yang dari biasanya mulutnya ga bisa berhenti ngebacot + toxic setelah Practice Session kemarin langsung jadi diam banget. Sambil nungguin bus datang, main ping-pong dulu sekalian olahraga.
Bus yang datang kali ini lebih gede dari bus kemarin, padahal sepertinya yang naik bus berkurang.
Sampai Binus langsung sarapan, aku sarapan dikit banget karena berusaha untuk tidak mengenyangkan diri selama kontes. Setelah sarapan selesai langsung diarahkan ke ruangan kontes. Kebetulan tempat duduk untuk practice session dan waktu kontees dua-duanya berada di paling belakang. Jadi lebih leluasa buat jalan-jalan dan tukar tempat. Apalagi aku kalo lagi kontes jarang banget duduk di kursi, kebanyakan berlutut biar bisa diskusi.
Sebelum kontesnya dimulai, kita dibolehin login dulu. Terus pas login ternyata udah ada klarifikasi buat nyatain time limit untuk tiap-tiap soal. Gatau itu intended atau ga, kira-kira bisa nebak soal-soal mana aja yang berpeluang jadi soal easy yang time limitnya 1s. Yang jelas soal D udah bukan soal easy sih, kalo ga salah time limit nya 5 detik.
Setelah itu komputer diboot ulang, data-data dihapus. Keyboard dilock. Kali ini pembagian tugasnya rada aneh, tapi sekalian coba-coba. Jadinya aku sama Kezia doang yang baca soal awal-awal dan Hocky ngoding template. Aku baca 6 soal pertama, Kezia baca 6 soal terakhir.
Kontes dimulai!
Aku baca soal A, ah panjang ada notasi aneh-aneh, baca B panjang juga, terus ada treennnya kayaknya ga bakal sesusah itu. Baca soal C, sepertinya gampang karena cuma print "Yes" atau "No" doang. Liat scoreboard belum ada yang AC, nanya Kezia ada yang gampang ga, Kezia bilang ga ada. Yaudah balik ke soal A, baca benar-benar. Oh ternyata soal A gampang. Tapi aku takut (trauma ICPC Jakarta 2018), aku nunggu dulu ada yang AC. Terus udah ada sekitar 6 orang yang AC, liat mereka semua ga ada WA. Oke berarti ga ada tricky nya. Langsung ngambil komputer ngoding, AC di menit ke-4 AC - A. Copying Homework. Terus aku baca-baca soal lain, Hocky baca soal C. Aku coba baca E, awalnya kukira gampang, tinggal greedy something, setengah ngoding baru sadar kalo caraku ga bisa. Terus gantian sama Hocky udah dapat solusi dari soal C. Submit. AC - C. Even Path.
Setelah itu giliran Kezia yang ngoding buat soal H. Aku baca soal K, Hocky baca soal G. Liat kalo soal K mudah, soal data structure yang kebetuan sudah bukan topik kesukaanku (sebenarnya masih suka, cuma jarang latihan aja). Ga lama kemudian Kezia udah selesai ngoding. Submit. AC - H. Twin Buildings.
Setelah itu aku coba ngoding K, pake SQRT Decomposition. Setelah selesai ngoding, submit, WA. Tentu saja. Terus aku print buat didebug sambil Hocky yang ngambil komputer ngoding soal G. Sambil Hocky ngoding G, aku beberapa kali pinjam komputernya buat ngefix bug yang kutemukan, tapi terus WA. Karena udah mulai banyak WA, aku udah mulai kurangin frekuensi submmmit. Aku minta Kezia debug, tapi kayaknya Kezia masih ga ngerti solusi dari kodinganku.
Setelah itu, soal K sementara ditelantarkan, sambil aku nanya progress Kezia baca-baca soal. Terus Kezia kasih tau soal J. Habis ngerti soal J dan Kezia juga kasih tau ada konstrain jumlah batu 50, langsung kepikiran kalo ini bisa di DP + Greedy. Setelah cukup yakin, aku bilan mending Kezia yang ngoding aja habis Hocky selesai submit. Ga lama kemudian, Hocky udah selesai soal G. Submit. AC - G. Performance Review. Setelah itu aku masih nge-debug soal K. Gantian Hocky yang bantuin aku nge-debugin soal K.
Setelah submit banyak kali WA, Hocky ngambil keputusan kalo mending bikin solusi bruteforce buat nyari bug nya. Setelah Kezia selesai ngoding, submit dapat WA. Gantian Hocky yang pegang komputer buat bikin solusi bruteforce. Kerjaku jadi nge-debug kodingannya Kezia.
Kezia ngejelasin kodingannya dari main, skip bagian dpnya. Kubilang, "Kez, bagian DPnya gimana", "Gitu doang, pasti benar loh". Tapi karena sudah belajar di pelajaran pertama, aku tetap periksa kodingan DPnya dan ternyata ada salahnya. Untung sudah belajar untuk tidak percaya. Selain itu masih beberapa bug lagi yang ditemuin. Sudah selesai nemu bug nya semua, Hocky masih lanjutin bruteforce.
Ga lama kemudian, wwalau masih belum AC, kasih Kezia perbaiki kodingan, aku masih sambil nge-debug kodingan K ku. Setelah Kezia perbaiki. submit. TLE. Bingung karena harusnya ga bakal lebih dari N * 50. Jadinya aku *debug* kembali kodingannya, terus nemu kalo ada variable yang dijadiin counter iterasi tapi valuenya diganti-ganti. Perbaikin, submit lagi. AC - J. Tiling Terrace.
Aku lanjut buat pake komputer buat jalanin bruteforce. Terus ternyata udah benar semua. Jadinya sebelum dibikin program bruteforce, aku ada ubah sesuatu, tapi ga ku-submit karena ga mau nambah penalty. Terus setelah jadi bruteforce nya ternyata perubahan terakhir tadi udah bikin bruteforce nya benar. Submit. AC - K. Addition Robot. Setelah AC ini waktunya sekitaran 1 jam sisa. Terus bagi tugas, aku sama Kezia coba ngerjain soal E, Hocky coba ngerjain soal L.
Baca bentar, sambil mikir. Keluar dulu buat ke toilet sekalian ambil makan. Ambil makan tradisi wajib waktu kontes, karena kalo udah keluar kontes pasti rame banget. Sambil makan sambil mikir. Masuk lagi, Kezia bilang udah dapat idenya, cuma ga yakin kalo benar. Hocky bilang dia udah dapat soal L. Jadi dia yang megang komputer buat ngerjain soal L.
Sambil Hocky ngoding soal L, aku sama Kezia mikirin cara enak ngoding soal E. Waktu sekitar 20 menit sisa. Hocky masih nge-bug ngoding soal L. Pilihannya adalah antara milih ngerjain soal L atau nekat ngerjain soal E. Aku decide untuk Hocky ngerjain soal L karena soal E rada ribet bagi-bagi kasusnya dan belum tentu ngoding 20 menit bakal ga nge-bug. Jadinya harapannya tinggal di Hocky dan sampai akhir kontes ga AC. Jadi kami ga nambah apa-apa pas freeze. Total AC 6.

Kami berada di posisi 12 saat freeze, keluar, nanya-nanya tim lain. Tim Maling AC katanya nambah 1. Tim Two but Odd nambah 1, tim TI Slayer nambah 3 :O. Terus nanyaim yang di bawah ada yang naik ga, karena hadiahnya itu TOP 12 dan kita di peringkat 12. Nanya tim semoga_tidak_mati_lampu. Ga ada yang AC. ntTas juga ga nambah. Peluangnya tinggal antara tim stardust nambah > 2 atau ga.
Nanya ide soal E sama yang lain dan ternyaya ide yang kami propose memang benar. Setelah itu semua lanjut makan siang. Makan siang di tempat biasa. Terus pada nge-toxic WA 7 kali di Soal K. Oh ya untuk Soal K sendiri, kodinganku kacau banget. Dari 7 kali WA itu ada 4 kali perbaikin ini.
- Bikin bucket salah
- Ngelazy salah
- Ngeapply lazy salah
- Ngequery salah
Jadi secara ga langsung aku kayak ngoding sembarang terus perbaiki komponen-komponen di kodinganku satu satu. Itu literally semua bagian yang harus ada.

Selesai makan, ke aula lagi buat contest review dan pengumuman. Contest Review dulu, tapi hanya sekilas doang karena udah dibagiin solusinya dalam bentuk kertas.
Selesai Contest Review, ada pengumuman INC, terus karena ada 4 tim dari UI yang medali. Pak Denny dikalungin 4 medali.

Setelah itu, ada pengumuman first solve, yang first solve dikasih topi ICPC. Setelah pengumuman first solve, tiba di bagian paling seru, resolver. Intinya pengumuman juara, dengan efek-efek keren kalo AC pas freeze, bisa naik gitu dan biasanya heboh. Saat resolver dibacakan sampai bagian stardust ternyata mereka nambah 2. Jadinya peringkat tim kami kegeser jadi peringkat 13. Ga masuk top 12 deh. Tapi jika dilihat scoreboard akhir ternyata kalaupun kami AC 7 juga bakal tetap peringkat 13. Jadinya ga terlalu nyesek. Yang mengagetkan juga adalah tim kami adalah AC 6 dengan penalty terkecil padahal udah retard banyak WA di tim kami.
Setelah itu maju kedepan buat terima jaket National Gold Winner. Terus ada cocoklogi, untung kita juara 13 jadi dapatnya National Gold Winner bukan Bronze Medalist karena Kezia alergi perunggu dan setelah dipikir-pikir kayaknya Kezia ga pernah perunggu deh :O.
Jaket tahun ini warnanya lebih jreng, merah. Terus tahun ini juga ga ada hoodi nya tapi pakainya masih enak-enak aja. Kayak jaket panda (japan) Fasilkom.

Setelah itu tiba di bagian makan-makan. Tim UI lain jalannya cepat banget kalo udah bagian makan. Jadinya Kak Ayaz yang ngajakin foto kayaknya ga ada yang lihat dan pada udah di bawah buat makan semua. Posisi naruh makanannya juga jadi beda. Tentu saja ini adalah bagian dari perbaikan gizi. Terus ada stand pizza yang nyediain Pizza Domino :O, entah habis berapa loyang itu.
Setelah makan-makan dan ketemu-ketemu orang karena waktu makan-makan ini juga salah satu bagian ter-enaknya adalah bisa jadi tempat ngobrol sama orang-orang yang di luar UI. Setelah semuanya selesai. Tim UI balik.
Apakah sudah selesai? Tentu saja buat aku tidak di hari itu karena ada tugas yang deadlinenya 23.55 hari itu dan jadinya ngerjain di bus xD.
Begitulah kurang lebih pengalaman yang kualami di ICPC dan INC Jakarta 2019. Menurutku banyak perkembangan yang terjadi selama 3 tahun ikut INC dan ICPC Jakarta, dan ini juga merupakan hasil INC dan ICPC terbagusku walau sejujurnya aku masi merasa ga bisa kasih yang terbaik di kontes-kontes ini. Setim setuju sih kalo kolaborasi antar anggotanya udah bagus. Tapi emang di kontes ICPC ini kayaknya pada retard ngodingnya nge-bug semua. Semoga bisa menghasilkan hasil yang lebih baik di ICPC Kuala Lumpur.
Sampai berjumpa di Blog ICPC Kuala Lumpur :D (kalo ada).